Kabar duka menyelimuti wilayah Maluku setelah insiden bentrokan antar kelompok pemuda yang terjadi pada hari Selasa, 29 April 2025. Peristiwa tragis yang terjadi di sekitar kawasan Pasar Mardika, Kota Ambon, ini mengakibatkan dua pemuda tewas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka. Aparat kepolisian dari Polresta Ambon dan Pulau-Pulau Lease segera diterjunkan ke lokasi kejadian untuk mengamankan situasi dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Bentrokan yang terjadi sekitar pukul 15.00 WIT ini diduga dipicu oleh kesalahpahaman antar kelompok pemuda. Informasi awal yang dihimpun dari saksi mata menyebutkan bahwa keributan bermula dari adu mulut yang kemudian berujung pada aksi saling serang menggunakan senjata tajam dan benda tumpul. Suasana di sekitar Pasar Mardika sontak mencekam, membuat para pedagang dan warga panik berhamburan mencari tempat aman.

Kapolresta Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Komisaris Besar Polisi Budi Santoso, dalam keterangan persnya pada Rabu pagi (30/04/2025) membenarkan adanya insiden tersebut. Beliau menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas meninggalnya dua pemuda tewas dalam bentrokan ini. Pihak kepolisian saat ini tengah melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui secara pasti penyebab utama bentrokan dan mengidentifikasi para pelaku yang terlibat. “Kami telah mengamankan sejumlah saksi untuk dimintai keterangan dan melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya,” tegas Kombes Pol Budi Santoso.

Lebih lanjut, Kombes Pol Budi Santoso mengimbau kepada seluruh masyarakat Maluku, khususnya para pemuda, untuk menahan diri dan tidak terpancing oleh provokasi yang dapat memperkeruh suasana. Beliau menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan serta menyelesaikan setiap permasalahan melalui jalur hukum yang berlaku. Pihak kepolisian juga meningkatkan patroli di sejumlah titik rawan di Kota Ambon guna mencegah terjadinya bentrokan susulan.

Identitas kedua pemuda tewas tersebut telah diketahui, yaitu Risky Pratama (22 tahun) dan Farhan Maulana (21 tahun), keduanya merupakan warga Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. Jenazah kedua korban telah diserahkan kepada pihak keluarga setelah dilakukan visum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haulussy Ambon. Sementara itu, para korban luka-luka masih menjalani perawatan intensif di beberapa rumah sakit di Ambon.

Insiden ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah dan tokoh masyarakat Maluku. Upaya mediasi dan pendekatan persuasif kepada para tokoh pemuda dan masyarakat terus dilakukan untuk meredam potensi konflik yang lebih luas. Diharapkan, situasi di Maluku dapat segera kondusif dan kejadian serupa tidak terulang kembali. Kehilangan dua pemuda tewas dalam bentrokan ini menjadi pelajaran pahit akan pentingnya kedamaian dan persaudaraan di tengah masyarakat.