Warga Maluku dikejutkan oleh guncangan gempa kuat berkekuatan Magnitudo (M) 5.5 yang mengguncang wilayah tersebut pada Kamis pagi, 1 Mei 2025, pukul 08:15 WIT (Waktu Indonesia Timur). Getaran guncangan gempa yang dirasakan cukup kuat membuat sebagian besar warga panik dan berhamburan keluar rumah untuk mencari tempat yang lebih aman. Informasi awal mengenai dampak dan potensi kerusakan akibat guncangan gempa ini masih terus dikumpulkan oleh pihak berwenang.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui keterangan resminya yang dikeluarkan di Ambon beberapa saat setelah kejadian, menyebutkan bahwa pusat guncangan gempa M 5.5 ini berada di laut, sekitar 78 kilometer arah barat daya dari Kota Ambon. Koordinat episenter gempa tercatat pada 3.98 derajat Lintang Selatan dan 127.92 derajat Bujur Timur, dengan kedalaman hiposenter mencapai 10 kilometer. Meskipun pusat gempa berada di laut dan relatif dalam, guncangan gempa tetap dirasakan kuat di beberapa wilayah pesisir dan perkotaan di Provinsi Maluku.

Laporan dari sejumlah warga di Kota Ambon dan sekitarnya menggambarkan guncangan gempa yang berlangsung selama beberapa detik dan terasa seperti gelombang yang kuat. “Saya lagi minum kopi di dalam rumah, tiba-tiba terasa goyangan kuat sekali. Lampu-lampu juga bergoyang. Saya langsung lari keluar rumah karena takut ada bangunan yang roboh,” ujar seorang warga bernama Ibu Siti, 45 tahun, yang tinggal di kawasan Batu Merah, Ambon, saat dihubungi melalui sambungan telepon tak lama setelah gempa terjadi.

Hingga berita ini diturunkan pada pukul 09:30 WIT, belum ada laporan resmi mengenai adanya korban jiwa atau kerusakan bangunan yang signifikan akibat guncangan gempa M 5.5 ini. Namun, tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku telah bergerak cepat untuk melakukan asesmen dan memantau situasi di lapangan, terutama di wilayah-wilayah yang diperkirakan merasakan guncangan paling kuat. Kepala BPBD Provinsi Maluku, Bapak Ismail Usemahu, melalui keterangan pers singkatnya di Kantor BPBD Ambon, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada terhadap potensi gempa susulan.

“Kami sedang melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan BPBD di tingkat kabupaten/kota untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat mengenai dampak gempa ini. Masyarakat diimbau untuk tidak panik namun tetap berhati-hati dan mengikuti informasi resmi dari BMKG dan BPBD,” kata Bapak Ismail Usemahu. BMKG juga mengimbau masyarakat untuk menjauhi bangunan yang retak atau berpotensi roboh dan selalu memantau informasi resmi terkait perkembangan situasi gempa di Maluku.