Hari: 5 Mei 2025

Misteri Gunung Binaiya: Pendaki Bogor Hilang 9 Hari, Pencarian Terus Dilakukan

Kabar duka menyelimuti dunia pendakian Indonesia. Seorang pendaki bernama Firdaus Ahmad Fauji (27), asal Bogor, Jawa Barat, dilaporkan hilang di Gunung Binaiya, Maluku Tengah, dan hingga hari ini, Senin (5/5/2025), keberadaannya belum diketahui setelah sembilan hari sejak dilaporkan hilang pada Sabtu (26/4/2025). Tim SAR gabungan terus berupaya keras mencari jejak Firdaus di tengah medan yang sulit dan cuaca yang berubah-ubah.

Firdaus mendaki Gunung Binaiya bersama rombongan yang terdiri dari 10 orang pada tanggal 24 April 2025, melalui jalur Desa Piliana. Saat rombongan turun dari puncak pada 26 April, salah satu pendaki mengalami cedera dan mendapat penanganan. Diduga Firdaus berjalan mendahului rombongan dan kemudian tidak terlihat lagi setelah rombongan melanjutkan perjalanan menuju Pos 4. Lokasi terakhir Firdaus diperkirakan berada di koordinat 3°12’37.73″S, 129°30’8.15″E dengan ketinggian sekitar 2800 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Balai Taman Nasional Manusela baru mengumumkan hilangnya Firdaus pada 28 April, dua hari setelah kejadian. Pemandu rombongan, Yusuf, sempat melakukan pencarian awal bersama seorang porter di sekitar area Nasapeha, namun tidak berhasil menemukan Firdaus. Di area tersebut, Yusuf sempat melihat jejak sepatu di dekat kubangan air, namun jejak tersebut menghilang tanpa petunjuk lebih lanjut.

Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Ambon, Balai Taman Nasional Manusela, TNI/Polri, masyarakat setempat, dan relawan terus melakukan pencarian intensif. Kepala Basarnas Ambon, Muhammad Arafah, menyatakan bahwa berbagai upaya telah dilakukan, namun kondisi cuaca berkabut dan angin kencang menjadi kendala utama dalam proses pencarian. Bahkan, informasi menyebutkan bahwa Firdaus tidak membawa bekal makanan yang cukup, hanya tiga botol air minum dan tiga buah headlamp.

Kabar terbaru menyebutkan bahwa tim SAR menemukan jejak yang diduga milik Firdaus di hari ketujuh pencarian, berupa jejak sepatu di bawah Pos 3 Aimoto dekat Kali Yahe, serta puntung rokok di sekitar Kali Yahe. Temuan ini telah dikonfirmasi oleh pihak keluarga Firdaus yang berada di lokasi pencarian.

Kepala Balai Taman Nasional Manusela, Deny Rahadi, menyatakan bahwa pencarian terus dilakukan dengan melibatkan berbagai metode, termasuk penyisiran sungai dan tebing. Pihaknya juga berkoordinasi dengan tokoh agama dan adat setempat untuk melakukan pendekatan spiritual.

KPK Gempar Usai Pencopotan Endar dari Jabatannya

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menjadi sorotan publik setelah kabar pencopotan Direktur Penyelidikan, Brigjen Pol Endar Priantoro, dari jabatannya mencuat. Keputusan ini sontak menimbulkan kegemparan di internal KPK maupun di kalangan masyarakat pemerhati isu korupsi. Pertanyaan besar pun muncul mengenai alasan di balik pencopotan perwira tinggi Polri yang dikenal tegas dalam penegakan hukum tersebut.

Kabar mengenai pencopotan Endar Priantoro pertama kali beredar luas melalui berbagai sumber media dan kemudian dikonfirmasi oleh pihak terkait. Meskipun belum ada keterangan resmi yang detail mengenai alasan pencopotan, spekulasi liar mulai bermunculan. Beberapa pihak menduga keputusan ini terkait dengan perbedaan pandangan dalam penanganan kasus-kasus besar yang sedang ditangani KPK.

Endar Priantoro sendiri dikenal sebagai sosok yang memiliki rekam jejak yang cukup baik dalam pemberantasan korupsi. Selama menjabat sebagai Direktur Penyelidikan, ia turut andil dalam berbagai operasi tangkap tangan (OTT) dan pengungkapan kasus korupsi besar yang melibatkan berbagai pihak. Pencopotannya tentu menimbulkan tanda tanya besar mengenai arah dan independensi KPK ke depannya.

Reaksi terhadap pencopotan Endar pun beragam. Sebagian kalangan выражают kekecewaan dan khawatir bahwa independensi KPK kembali terancam. Mereka menilai bahwa pencopotan figur kunci seperti Endar dapat melemahkan upaya pemberantasan korupsi yang selama ini gencar dilakukan oleh lembaga antirasuah tersebut.

Di sisi lain, ada pula pihak yang berpendapat bahwa pencopotan merupakan hal yang wajar dalam sebuah organisasi dan mungkin didasari oleh pertimbangan internal yang kuat. Mereka berharap agar KPK tetap solid dan fokus dalam menjalankan tugasnya memberantas korupsi, siapapun pimpinannya.

Kegemparan di internal KPK ini tentu menjadi ujian bagi soliditas dan kredibilitas lembaga tersebut. Publik menantikan penjelasan resmi dan transparan mengenai alasan pencopotan Endar Priantoro.

Lebih dari itu, masyarakat berharap agar KPK tetap konsisten dan independen dalam memberantas korupsi tanpa terpengaruh oleh kepentingan pihak manapun. Masa depan pemberantasan korupsi di Indonesia akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana KPK mampu mengatasi gejolak internal ini dan terus menjalankan mandatnya secara profesional

© 2025 FAKTA MALUKU

Theme by Anders NorenUp ↑