Ketegangan di Laut Natuna Utara kembali memanas. Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) dilaporkan kembali melakukan tindakan tegas dengan mengusir kapal penjaga pantai China atau China Coast Guard (CCG) yang terdeteksi memasuki wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Insiden ini menambah daftar panjang interaksi antara kapal Indonesia dan China di perairan yang kaya sumber daya alam tersebut.
Menurut keterangan resmi dari Bakamla RI, kapal patroli mereka, KN Marore-322, mendapati keberadaan kapal China Coast Guard (CCG) dengan nomor lambung 5901 yang melakukan aktivitas mencurigakan di wilayah ZEE Indonesia. Setelah melakukan identifikasi dan memastikan kapal asing tersebut berada tanpa izin, Bakamla RI melakukan komunikasi persuasif dan memberikan peringatan untuk segera meninggalkan wilayah kedaulatan Indonesia.
“Kami bertindak tegas sesuai dengan hukum nasional dan internasional untuk menjaga kedaulatan dan hak berdaulat Indonesia di Laut Natuna,” tegas Komandan KN Marore-322, Letkol Bakamla Yuhanes Antara.
Upaya pengusiran dilakukan dengan manuver taktis dan komunikasi intensif melalui very high frequency (VHF) radio hingga kapal CCG tersebut akhirnya meninggalkan ZEE Indonesia. Kendati demikian, insiden ini kembali memicu kekhawatiran terkait aktivitas ilegal dan klaim teritorial China di Laut Natuna Utara.
Laut Natuna Utara memang menjadi perhatian utama dalam beberapa tahun terakhir. Selain kaya akan sumber daya perikanan dan migas, wilayah ini juga berbatasan langsung dengan wilayah yang diklaim oleh China melalui nine-dash line yang tidak diakui oleh hukum internasional. Kehadiran kapal-kapal China, baik kapal ikan maupun kapal penjaga pantai, seringkali menimbulkan gesekan dengan aparat keamanan Indonesia.
Pemerintah Indonesia melalui Bakamla RI terus meningkatkan patroli dan pengawasan di Laut Natuna Utara untuk menjaga kedaulatan dan mencegah aktivitas ilegal. Insiden pengusiran kapal China ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk tidak mentolerir pelanggaran wilayahnya.
Ke depan, diplomasi dan dialog antara Indonesia dan China diharapkan dapat terus berjalan untuk mencari solusi damai terkait isu Laut Natuna Utara. Namun, Indonesia juga tidak akan mengendurkan kewaspadaan dan akan terus bertindak tegas terhadap setiap pelanggaran kedaulatan di wilayahnya.